Pemantauan Satwa Liar Menggunakan Camera Trap

 Oleh: Aulia Putri (201201099)

Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Jurusan Kehutanan (MBKM YOSL-OIC)

Penyettingan camera trap 

Pemasangan camera trap

    Indonesia adalah sebuah negara yang kekayaan mamalia dan tingkat endemisitas sangat tinggi dibandingkan dengan negara- negara lain. Mamalia yang hidup di Indonesia berjumlah 773 spesies, 280 diantaranya berada di pulau Sumatera dengan tingkat endemisitas 15,8%. Mamalia adalah satwa yang keberadaannya sangat penting bagi ekologi kawasan hutan. Namun untuk mengetahui keberadaan mereka sangat sulit jika dilakukan secara langsung, hal ini disebabkan karena satwa liar menghindari perjumpaan denga manusia, aktif di malam hari (nocturnal) dan sulit untuk dijangkau.

Camera trap atau kamera jebak merupakan sebuah kamera jarak jauh yang dilengkapi dengan sensor inframerah atau menggunakan sinar pemicu. Camera trap hanya bisa aktif dan bisa melakukan perekaman ketika sensor pendeteksi obyek bergerak mendeteksi adanya pergerakan, sehingga bisa mengefisienkan kerja dari sistem dan menghemat pemakaian media penyimpanan dengan kapasitas yang berlebihan.

Camera trap biasa digunakan untuk pemantauan satwa liar yang tidak bisa dilihat secara langsung, dari hasil pemantauan ini dapat diketahui keanekaragaman jenis, kelimpahan relatif, aktivitas satwa liar dan karakteristik habitatnya. Pemantaun satwa liar dalam suatu kawasan penting dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya konservasi, karena hasil dari pemantauan akan memberikan informasi mengenai keberadaan dan ekologi satwa liar. Pada data camera trap mencetak foto, waktu, tanggal kejadian, suhu dan vidio.

Pemasangan camera trap biasa dilakukan di wilayah yang mempunyai tanda-tanda keberadaan satwa liar seperti jejak kaki, kotoran, sisa makanan dan tanda lainnya. Pemilihan letak pemasangan camera trap juga harus memperhatikan kondisi di lapangan yaitu kontur tanah, tanda keberadaan satwa, sumber air dan tipe vegetasi. Pemasangan umpan juga bisa dilakukan sebagai cara untuk memperbesar peluang satwa liar bisa tertangkap kamera. Camera trap dipasang pada pohon dengan ketinggian sekitar 40 cm di atas permukaan tanah atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan 2,5 meter dari arah jalur hewan dan juga disesuaikan dengan jenis satwa apa yang ingin dipantau.

             Penggunaan camera trap untuk pemantauan satwa liar sangat efektif karena bisa menghemat waktu dan tenaga, ukuran camera trap yang kecil tidak akan mengganggu kehadiran satwa liar di habitatnya. Hasil dari camera trap juga membuktikan keberadaan satwa yang hidup dikawasan hutan tersebut.


Komentar